Jangan buru-buru menikah, jika nanti kalian tidak bisa
berbagi baik suka & sedih dan kamu lebih memilih teman-temanmu yang lain
untuk berbagi dan bercerita. Pasangan pun ingin berbagi dan dia adalah
tempat
berbagi, pasangan itu bukan hanya teman tidur yang tidak bisa diajak
bercerita sebagai seorang sahabat.
Jangan buru-buru menikah, jika nanti kamu langsung tertidur
setelah selesai bercinta, kamu harus tahu bahwa pasanganmu juga menikmati
kebersamaan denganmu. Bukan hanya mau mendengar dengkurmu.
Jangan buru-buru menikah, jika dengan alasan sudah tidak ada
kecocokan kamu memutuskan bercerai/berpisah dengan pasanganmu.
Jangan buru-buru menikah, jika nanti kamu memilih tamparan
dan pukulan untuk memperingati kesalahan pasanganmu. Sedangkan pasanganmu itu
tidak tuli dan masih bisa mendengarkan kata-katamu yang lembut tapi berwibawa.
Jangan buru-buru menikah, jika setelah seharian bekerja kamu
tidak segera pulang kerumah karena rindu sama pasangan tapi memilih bertemu
teman-temanmu untuk berhura-hura.
Jangan buru-buru menikah, jika nanti kamu malu membawa
pasanganmu ke pesta teman-temanmu & memperkenalkannya sebagai pasanganmu.
Jangan biarkan pasanganmu hanya menjadi pajangan dirumah sedangkan kamu lebih
memilih berpergian dengan teman-temanmu. Jangan anggap pasangan hanya sebuah
trofi atau pajangan.
Jangan buru-buru menikah , jika nanti kamu berpikir akan
mencari pengganti ketika tubuh pasanganmu tak seindah dulu. Kamu tentunya tahu
kalau kamu juga ikutpunya andil besar dengan melarnya tubuh pasanganmu.
Jangan buru-buru menikah... Pikir dan perhitungkan dulu
dengan matang, buat persiapan yang memadai untuk mewujudkan cita-cita dan
keingan bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar