Rabu, 30 Mei 2012

Tak Lekang oleh Waktu

Berikut ini sebuah cuplikan puisi yang ditulis dengan tak terukur besarnya cinta yang dirasakan
Puisi Terakhir BJ Habibie untuk istrinya!! Sedih…
……….
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini……….
BJ.HABIBIE
27-05-10, 04:20 PM

Ketika membaca puisi ini, hatiku terharu sekaligus iri, di masa seperti ini ternyata cinta sejati itu masih ada, kesetiaan cinta itu masih ada, bahkan pengagungan atas nama cinta itu masih ada.
Seorang profesor yang pintar dalam ilmu pengetahuan bisa juga menjadi seseorang yang pintar dalam memaknai dan membuktikan ketulusan dan kesetiaan cinta, hal yang langka dilakukan oleh orang lain. Kadang kuperhatikan dengan berjalannya waktu justru rasa cinta terhadap pasangan kian luntur hingga tak jarang berakhir dengan perceraian, namun seorang BJ Habibie membuktikan lain, dengan kebersamaan yang kian lama, maka cinta yang dirasakan makin besar, ikatan cinta makin kuat dan kesetiaan makin tertanam kokoh.

Dan akupun mendambakan kisah cinta yang seperti ini
Yang makin kuat dengan berjalannya waktu
Makin indah dengan suka duka yang dilalui bersama
Makin tak terpisahkan walau harus menghadapi banyak masalah
Dan makin erat tak terpisahkan dan tak lekang oleh waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar