Namun bukan cinta namanya jika belum datang ujian yang ingin
menumbangkan. Salah satu ujian diantara ujian-ujian cinta adalah
masalah kesetaraan. Syetan senantiasa menghembukan keragu-raguan dalam
hati para pecinta. Mulai dari meragukan yg dicinta hingga meragukan
jiwa pencari cinta itu sendiri. Merasa berjiwa kerdil, merasa tak
pantas mendampingi, merasa mnder, merasa tak pernah bisa sempurna.
Jika ujian ini yg sedang kita hadapi. Mka ingatlah bagaimana garam
(NaCl) menyempurnakan cintanya. Namun (Na) bukanlah unsur kimia yg
dapat berdiri sendiri. Begitu pula dengan Klorida (Cl) Mereka
membutuhkan pasangan untuk membuat kehadiran mereka diyakini dan memberi
manfaat. Ketika mash sendiri, Klorida (Cl) termasuk unsur kimia yang
berbahaya bagi tubuh. Biasyan berbentuk asam (HCl). Demikian pula
dengan Natrium Karbonat, walaupun tidak sebahaya HCl.
Keduanya sama-sama memiliki sisi "negatif". Namun begitu mereka berdua
dengan ikhlas menerima setiap kekurangan dan ketidaksempurnaan, dan
kerjenihan air diundang untuk menyaksikan ikatan cinta mereka...
Maka saat itulah kuncup cinta itu mekar menjadi bunga cinta yang indah
sempurna. Terciptanya kristal-kristal garam yg telah kehilangan
sifat-sifat "negatif" dari Natrium maupun Klorida yang menyusunnya. Yang
tertinggal hanyalah sisi "positif" yang memberikan manfaat.
Itulah kesempurnaan cinta yang dibangun dari dua jiwa yg tidak
sempurna. Menghasilkan jiwa baru yg saling genap-menggenapi, saling
tumbuh-menumbuhkan, saling menyempurnakan maha karya kehidupan yang
dititipkan Khaliq.
Kesempurnaan cinta garam ini senada dengan senandungya yang merdu: Tak ubahnya
langint dan bumi dikaruniai kecerdasan karena mereka melaksanakan
pekerjaan makhluk yg memiliki kecerdasan.
Andaikan pasangan ini tidak mengecap kenikmatan mengapa mereka bersanding layaknya sepasang kekasih?
Sebagimana Tuhan menanamkan ke semua eksistensi, hasrat untuk mencari
belahannya masing-masing saling mencintai untuk menyempurnakan karya
bersama mereka.
Senantiasalah meluruskan niat, bulatkan tekad, halalkan cinta jiwa ini
dengan ikatan cinta jiwa yg mengharap CintaNya. Jagalah cintanya,
hingga rindu ini senantiasa bersemayam dalam jiwa. Rindu akan perjumpaan
dengan penciptamu
Selamat meng-garam-kan cintamu duhai engkau diriku, anak-anakku tersayang dan saudara-saudaraku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar