Selasa, 29 Mei 2012

Garam, simbol Cinta yang sempurna....

Namun bukan cinta namanya jika belum datang ujian yang ingin menumbangkan.  Salah satu ujian diantara ujian-ujian cinta adalah masalah kesetaraan.  Syetan senantiasa menghembukan keragu-raguan dalam hati para pecinta.  Mulai dari meragukan yg dicinta hingga meragukan jiwa pencari cinta itu sendiri.  Merasa berjiwa kerdil, merasa tak pantas mendampingi, merasa mnder, merasa tak pernah bisa sempurna.

Jika ujian ini yg sedang kita hadapi.  Mka ingatlah bagaimana garam (NaCl) menyempurnakan cintanya.  Namun (Na) bukanlah unsur kimia yg dapat berdiri sendiri.  Begitu pula dengan Klorida (Cl)  Mereka membutuhkan pasangan untuk membuat kehadiran mereka diyakini dan memberi manfaat.  Ketika mash sendiri, Klorida (Cl) termasuk unsur kimia yang berbahaya bagi tubuh.  Biasyan berbentuk asam (HCl).  Demikian pula dengan Natrium Karbonat, walaupun tidak sebahaya HCl.

Keduanya sama-sama memiliki sisi "negatif". Namun begitu mereka berdua dengan ikhlas menerima setiap kekurangan dan ketidaksempurnaan, dan kerjenihan air diundang untuk menyaksikan ikatan cinta mereka...

Maka saat itulah kuncup cinta itu mekar menjadi bunga cinta yang indah sempurna.  Terciptanya kristal-kristal garam yg telah kehilangan sifat-sifat "negatif" dari Natrium maupun Klorida yang menyusunnya. Yang tertinggal hanyalah sisi "positif" yang memberikan manfaat.

Itulah kesempurnaan cinta yang dibangun dari dua jiwa yg tidak sempurna.  Menghasilkan jiwa baru yg saling genap-menggenapi, saling tumbuh-menumbuhkan, saling menyempurnakan maha karya kehidupan yang dititipkan Khaliq.

Kesempurnaan cinta garam ini senada dengan senandungya yang merdu: Tak ubahnya langint dan bumi dikaruniai kecerdasan karena mereka melaksanakan pekerjaan makhluk yg memiliki kecerdasan.

Andaikan pasangan ini tidak mengecap kenikmatan mengapa mereka bersanding layaknya sepasang kekasih?
Sebagimana Tuhan menanamkan ke semua eksistensi, hasrat untuk mencari belahannya masing-masing saling mencintai untuk menyempurnakan karya bersama mereka.
Senantiasalah meluruskan niat, bulatkan tekad, halalkan cinta jiwa ini dengan ikatan cinta jiwa yg mengharap CintaNya.  Jagalah cintanya, hingga rindu ini senantiasa bersemayam dalam jiwa.  Rindu akan perjumpaan dengan penciptamu

Selamat meng-garam-kan cintamu duhai engkau diriku, anak-anakku tersayang dan saudara-saudaraku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar