Rabu, 30 Mei 2012

Ibu Bijak, Baik, dan Berbahagia

Panggilan (tugas) tertinggi dan terpenting dari seorang wanita adalah menjadi ibu, tapi bukan berarti wanita yang belum atau tidak menjadi ibu, menjadi wanita yang tak penting, tetapi di sini yang mau kubahas adalah soal tanggungjawab atau tugas atau kewajiban seorang ibu, (tugas dan tanggungjawab wanita yang sudah menikah, belum nikah atau tidak menikah jelas berbeda).
Setiap wanita yang telah menikah pasti suatu saat akan menjadi ibu (namun yang belum menjadi ibu jangan berkecil hati atau sedih, percayalah semua Tuhan sudah mengaturnya), Menjadi ibu tidaklah sesulit atau semudah yang dibayangkan atau bisa dibilang menjadi ibu ada sulitnya ada mudahnya, tinggal bagaimana menjalankan peran itu sebaik-baiknya.
Berikut ini ada beberapa tips untuk menjadi seorang ibu yang baik:
  • Pelihara komunikasi yang baik dengan anak
    Dalam hal ini seorang ibu harus bisa menjadi pendengar dan pembicara yang baik terhadap anaknya, jangan hanya mau mengutarakan apa yang ibu mau tanpa mendengar keluhan atau apa yang ada di kepala anak, ini bahaya karena akan membentang jarak antara ibu dan anak.
  • Selalu sediakan waktu
    Sesibuk apapun, serepot apapun, luangkanlah waktu untuk anak, walaupun hanya untuk sekedar mendengarkan dia menceritakan kegiatannya selama bermain atau bersekolah, waktu yang ibu berikan sangat berarti untuk anak, karena anak akan merasa bahwa ibu peduli padanya.
  • Menjadi sahabat bagi anak
    Kebanyakan ibu lebih menekankan statusnya sebagai ibu ketimbang sebagai sahabat dari anak, makanya tak heran jika anak lebih suka curhat kepada orang lain yang dianggap mau mendengarkan mereka, dan akibatnya ada masukan yang sebenarnya belum layak bagi sang anak, nah tentunya para ibu tak ingin hal ini terjadi kan, karena itulah berusahalah untuk menjadi teman, sahabat bagi anak namun tetap memiliki wibawa sebagai ibu.
  • Jangan pelit memberikan pujian
    Bila anak berprestasi atau melakukan hal yang baik, janganlah segan-segan untuk memujinya karena pujian yang diberikan sangat berarti baginya, karena artinya apa yang dia kerjakan dihargai
  • Jangan menuntut terlalu banyak
    Kebanyakan orang tua tentu senang jika anaknya berprestasi, makanya tak jarang orang tua memberikan banyak sekali kursus, namun tanpa disadari itu bisa menjadi beban dan tekanan bagi anak. Gak masalah membekali anak dengan berbagai keterampilan, namun perhatikan juga minat dan kemampuan anak, agar anak itu sendiri senang dengan kursus yang diberikan.
  • Hargai kerja keras anak
    Memiliki nilai bagus memang dambaan setiap orang tua ke anak, namun jangan itu yang menjadi tolak ukurnya, tetapi bagaimana anak berusaha keras memberikan yang terbaik, karena ada anak yang sudah belajar keras tapi nilainya tetap biasa atau malah kurang, ini bukan karena anak malas, melainkan memang dia memiliki keterbatasan di bidang itu. Jika yang dinilai adalah nilai yang tinggi, anak bisa saja melakukan kecurangan seperti menyontek, membeli bocoran soal hanya demi memberikan nilai yang tinggi.
  • Memberikan perhatian dan kasih sayang
    Ibu yang baik pasti akan melakukan hal  ini dengan sepenuh hati bagi anak-anaknya.
  • Marah yang membangun
    Suatu kelak anak pasti bisa berbuat kenakalan atau kejengkelan, nah di sini jika ibu marah, janganlah mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan atau merendahkan anak, tetapi marahlah seperlunya dan berikan nasehat agar anak mengerti dan merubah sikap serta menyadari kesalahannya (marah yang membangun).
Jika kedelapan hal tersebut di atas dilakukan dengan baik, maka percayalah setiap anak-anak pasti menjadi anak-anak yang paling bahagia di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar