Minggu, 24 November 2013

Sahabat, Kekasih dan Belahan Jiwa

Anda bukan hanya ditakdirkan menjadi suami atau isteritetapi lebih dari itu, anda juga harus menjadi sahabat, kekasih dan belahanjiwa jadi dengan bukan hanya sebagai isteri tapi juga sebagai sahabat, kekasihdan belahan jiwa maka kebersamaan akan terasa indah, baik sesudah dan sepertisebelum menikah.
Mengapa tidak hanya menjadi suami atau isteri tetapi harusmenjadi sahabat, kekasih dan belahan jiwa????
Hal ini karena dalam pernikahan akan banyak sekali masalahyang timbul karena kebersamaan ini.
Dengan menjadi SAHABAT, dalam kebersamaan diharapkan orangbisa saling terbuka membicarakan masalah yang dialami secara"blak-blakan" tanpa rasa jangun, prasangka dan saling mempercayai.
Lihatlah kehidupan dalam persahabatan, mereka hidupberjauhan tetapi bisa saling bertemu untuk meneguhkan dalam pembicaran, sharingdan bahkan adu pendapat tetapi tetap saling membangun karena ada kepercayaanbahwa apa yang "perdebatkan" demi kebaikan dan hasil dari"perdebatan" tidak mempengaruhi persahabatan.
Sahabat adalah relasi yang saling membangun, meneguhkan danbankan menegur agar kebaikan dicapai.
Jika suami isteri bisa hidup sebagai SAHABAT makapertengkaran pasti akan bsia diselesaikan dengan baik karena dalam persahabatantidak mencari keuntungan sendiri.
Disamping sebagai sahabat dalam hubungan suami isteri jugaharus sebagai KEKASIH.
Kekasih adalah masa sebelum ada ikatan dalam perkawinan ataumasa pacaran.
Jika suami isteri hidup sebagai kekasih, maka keinduanselalu ada dan keinginan untuk bertemu selalu "menghantui" bahkanakan teras sepi jika tidak ada relasi diantara berdua.
Kekasih selalu akan nampak baik dan indah karena disanaselalu dipenuhi oleh cinta yang membara.
Jika dalam perkawianan "sifat" pacaran sebagaikekasih ada maka kebaikan pasti selalu ada karena setiap dari mereka tetapmenjaga untuk selalu rukun dan saling belajar untuk melengkapi satu dengan yanglainya bahkan dalam banyak masalah selalu dibicarakan dalam suasan yang mesrakarena takut saling menyakiti.
Maka selalulah memandang isteri atau suami adalah sebagaikekasih hati dan selalu menjadikan mereka sebagai yang paling berharga.
Setelah sebagai sahabat dan kekasih, jadikan suami atauisteri anda sebagai BELAHAN JIWA.
Jika orang memperlakukan isterinya sebagai belahan jiwa maka"ketergantungan" akan selalu ada dalam diri mereka bahwa tanpa suamiatau isteri maka akan ada hal yang kurang bahkan hidup menjadi tidak sempurna.
Jadi tanpa keberadaan isteri atau suami hidup seperti burungyang kehilangan sayap hingga tidak bisa bergerak dengan bebas bahkanlama-kelamaan mati.
Belahan jiwa adalah inti peran paling sentral dalam setiapperkawainaan.
Dengan berani menjadikan isteri atau suami sebagai belahanjiwa maka dapat dipastikan kehidupan bersama akan menajadi lebih baik karenamereka tidak akan saling menyakiti tetapi saling menjaga dan menyempurnakan.
Maka selalulah memandang isteri atau suami sebagai belahanjiwa atau dalam bahasa jawa adalah "garwo" atau "sigaraningnyowo".
Suami atau isteri adalah separo dari nyawa/kehidupan marekayang telah menikah.
Maka jika ada masalah dalam keluarga, ingatlan sakramenpernikahan Anda dimana hati Anda telah dibelah dan separo dari hati Andadikorbankan kepada Allah dan diganti dengan separo hati pasangan Anda.
Jika peran suami atau siteri telah dilengkapi dengan peransebagai SAHABAT, KEKASIH dan BELAHAN JIWA, maka perkawianan akan terasa indahdan menyenangkan karena diantara satu pribadi dengan pribadi lainya yang telahdisatukan dalam sakramen akan selalu bisa menjadi tumpuan dalam kehidupanmereka.
Selamat membangun keluarga berdasarkan peran sebagai suamiatau isteri, sahabat, kekasih dan belahan jiwa.
Saya berdoa untk kebaikan keluarga Anda,
Jika ada masalah selalulah ingat kalau Anda sedang bersamadengan sahabat Anda, kekasih Anda dan bahkan Jiwa Anda sendiri.
Tanpa isteri atau suami hidup akan menjadi sangat berbedabahkan menjadi sangat menderita.
Salam dalam cinta membangun keluarga sebagai ISTERI atauSUAMI, SAHABAT, KEKASIH dan BELAHAN JIWA.
Sumber : Email

Tidak ada komentar:

Posting Komentar