Seorang dosen memberikan kuliah tentang manajemen stres. Ia
mengangkat sebuah gelas berisikan air dan bertanya pada mahasiswanya,
”Menurut kalian, berapa berat air dalam gelas ini?”
Setiap mahasiswa menyebutkan angka yang berbeda-beda.
Lalu sang dosen berkata lagi, ”Berapa berat yang pasti tidaklah
penting. Karena hal itu bergantung pada berapa lama kita memegangnya.
Jika saya memegangnya selama semenit, tidak masalah. Kalau saya
memegangnya selama satu jam, lengan kanan saya akan kram. Dan jika saya
memegangnya seharian, mungkin kita harus dibawa ke rumah sakit. Padahal
beratnya sama saja, tapi semakin lama kita memegangnya, gelas air itu
akan terasa semakin berat.
”Begitu pula dalam hidup ini. Jika kita menanggung beban-beban hidup
(bisa berupa kekecewaan, kegagalan, kekalahan, kesedihan, dukacita, dll)
sepanjang waktu, cepat atau lambat, kita taidk kan mampu bertahan.
Karena beban itu lama-kelamaan akan makin terasa berat. Karena itu, yang
perlu kita lakukan adalah menaruh gelasnya, beristirahat sebentar
sebelum kembali memegangnya.”
Sama halnya dengan gelas air tersebut, kita perlu meletakkan
beban-beban hidup kita pada waktu-waktu tertentu, sehingga kita bisa
merasa segar lagi dan mampu mengangkat beban itu kembali.
Jadi, sebelum kita pulang ke rumah dari pekerjaan atau segala
aktivitas kita selama seharian penuh, letakkan sejenak beban kerja dan
hidup kita. Jangan membawa beban itu ke dalam rumah. Tinggalkan itu di
luar rumah. Esok pagi, saat tubuh kita sudah terasa segar kembali, kita
bisa mengambil beban itu lagi.
Cobalah untuk beristirahat dan bersantai. Nikmatilah hidup ini!
Karena pada akhirnya yang paling penting adalah seberapa baik kita
menjalani hidup, mencintai, dan belajar untuk melepaskan beban dalam
hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar