Senin, 25 November 2013

Kasih Mengalahkan Segala Keburukan

Terimalah pasangan kamu apa adanya ‎dengan segala kekurangan dan kelebihannya karena kita bukan mencari ‎orang yang sempurna tetapi bagaimana mencintai pasangan kita dengan cara yang sempurna ‎dalam situasi & kondisi apapun. Itulah cinta yang sempurna“.
Saya membayangkan alangkah beruntungnya para wanita yang memiliki suami seperti sang suami dalam kisah mengharukan ini dan saya belajar untuk menjadi seperti sang suami dalam kisah ini kelak setelah saya menikahi tunangan saya.
Kiranya kisah mengharukan yang saya bagikan ini menjadi bahan perenungan baik bagi para pasangan suami istri maupun para pasangan muda-mudi yang saat ini berpacaran agar kita memiliki cinta sempurna dalam pernikahan kita seperti pasangan suami istri tersebut.
Mari kita simak kisah mengharukan di bawah ini:
Ada sepasang suami isteri, dîmana sang istri adalah wanita yang sangat amat cantik dan tanpa noda sedikitpun. Sang suami mencintai isterinya dan begitu juga sebaliknya.
Dari tahun ke tahun mereka menjalani pernikahan mereka hingga suatu hari merebak wabah penyakit kulit yang mengakibatkan rusaknya keindahan kulit dan sang isteri merasa dirinya tertular wabah tersebut yang mengakibatkan wajahnya mulai hancur. Saat itu, sang suami sedang berada di luar untuk bekerja dan belum mengetahui bahwa isterinya terserang penyakit kulit tersebut.
Dalam perjalanan pulang, sang suami mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dia menjadi buta.

Dari hari ke hari sang isteri yang pada mulanya cantik seperti bidadari berubah menjadi wanita yang amat jelek dan menyeramkan, namun sang suami tidak bisa melihatnya dan kehidupan mereka berjalan seperti biasa dengan penuh kasih sayang dan cinta seperti awal mereka menikah.
Empat puluh tahun kemudian, sang isteri meninggal dan sang suami sangat amat sedih dan merasa kehilangan. Di pemakaman sang suami adalah orang terakhir yang keluar dari komplek kuburan sang isteri.
Ketika berjalan, datanglah seseorang menyapa, “Pak, Bapak mau kemana?” Jawab sang suami, “Saya mau pulang.”
Мendengar jawaban tersebut, orang tersebut sedih melihat keadaan sang suami yang buta dan sendiri. Lalu orang tersebut berkata,”Bukankah Bapak buta dan selalu bergandengan dengan isteri Bapak? Gimana sekarang Bapak mau pulang sendiri?”
Jawab sang suami, “Sebenarnya saya tidak buta, selama 40 tahun saya hanya berpura-pura buta agar isteri saya tidak rendah diri kalau saya mengetahui bahwa dia sakit dan wajahnya berubah menjadi menakutkan.”
Ingatlah, kita bukan mencari ‎orang yang sempurna tetapi bagaimana mencintai pasangan kita dengan cara yang sempurna ‎dalam situasi & kondisi apapun, karena itulah ”cinta yang sempurna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar