Diiringi desah angin yang gelisah
mengantarkan burung-burung terbang kembali ke sarangnya, kuterpaku
menatap langit yang mulai berwarna kuning keemasan. Suatu lukisan alam
yang indah dan tak ternilai oleh kata-kata semata, betapa kecilnya
diriku.
Sejenak kupejamkan mata, kutarik nafas
panjang dan perlahan, kunikmati setiap suara alam yang makin malam makin
indah, mengantarkan setiap insan ke peraduannya, menghempaskan tubuh di
ranjang, membungkus raga dengan selimut. dan membiarkan angan sejenak
berbaur dengan mimpi. Penat, risau, gelisah hilang sebentar bersama
dipejamkan mata untuk sesaat.
Gemerisik angin menggoda ilalang,
samar-samar mulai terdengar, dipadukan dengan titik-titik air yang
menetes memberi riak di kolam depan rumah menambah syahdu suara alam
ini, Perlahan kubiarkan angan melayang menembus dimensi ruang dan waktu,
mencari seberkas cahaya, mencari sekeping hati yang terserak entah
dimana. Apakah
ditumpukan kebahagiaan? apakah ditumpukan kesedihan? apakah ditumpukan
keceriaan? ataukah ditumpukan kegelisahan…. entah dimana…???
Seharian berlelah, seharian berpacu dengan kecepatan, seharian tenggelam dalam kesibukan……
Biarlah saat surya mulai tenggelam
Kutenggelamkan juga semua pikiran, persoalan dan kesedihan hari ini
Agar besok kan kujelang hari baru dengan semangat baru
Semoga besok mentari masih bersinar dengan hangatnya dan terangnya
Biarlah saat surya mulai tenggelam
Kutenggelamkan juga semua pikiran, persoalan dan kesedihan hari ini
Agar besok kan kujelang hari baru dengan semangat baru
Semoga besok mentari masih bersinar dengan hangatnya dan terangnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar