Secukupnya saja

Pernah terlintas sebuah pertanyaan menarik dan bila direnungkan lagi, pertanyaan tersebut cukup membuatku berfikir dan mencerna kembali. Pertanyaannya simpel “Berapa lama kamu ingin hidup di dunia ini, jika kita punya hak untuk memilih dan memutuskan itu?”

Ada beberapa orang bilang, aku ingin hidup yang lama agar bisa menikmati semua keindahan dunia ini.
Ada beberapa orang lain juga bilang, aku ingin hidup yang singkat saja, karena tekanan hidup akhir-akhir ini semakin berat dan masalah semakin besar saja.
Sedangkan aku….. aku hanya ingin secukupnya saja

Cukup bahagia untuk bisa menikmati semua kebaikan
Cukup air mata untuk bisa memahami penderitaan
Cukup masalah untuk menguji kekuatan dalam diri
Cukup pemasukan agar hidupku terpelihara dengan baik
Cukup tertawa agar aku tak terlena dalam kesenangan semu
Cukup menangis agar aku bisa menjaga hatiku

Aku telah melihat cukup banyak
Aku telah merasakan cukup banyak
Aku telah menikmati cukup banyak
Dan aku telah menempuh perjalanan ini cukup jauh

Dan aku sangat bersyukur bisa melewati itu semua dengan tetap tegar dan terus tersenyum, tak masalah dunia menertawakanku, karena aku telah cukup tertawa untuk membuat hatiku senang.

Dan nanti jika saatnya tiba, aku akan menghadirkan sebuah senyum abadi yang tak akan lekang oleh waktu, walaupun saat itu mungkin disekelilingku banyak airmata.
Aku hanya ingin bilang, aku memang pulang lebih dulu tetapi aku akan menunggu, karena tak ada yang lebih dulu masuk ke rumah sebelum semuanya berkumpul.

Jangan menangis.