Rabu, 04 Desember 2013

Sajak Pernikahan

Suami berkata kepada Istri:

Inilah hari yang kita tunggu bertahun-tahun

dan kini wajahku membenam rindu di untai doa

Kau jemput dengan selembar cinta

Untuk mendiami relungwaktuku

Kita telah datang ke rumah Tuhan, tenggelam dalam kekudusan hadiratNya

Memungut sebutir restu


Istri berkata kepada suami:

Aku tak ubahnya embun yang kau tadah di daun sunyi

Hasratku menemani desah nafasmu hingga senja

Meski sosoku terlalu ringkih untuk bernaung di terik

Pun aku berharap kita akan menulis surat cinta untuk Tuhan

Sebagai prasasti abadi dua jiwa yang tak terpisahkan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar