Sajak Pernikahan
Suami berkata kepada Istri:
Inilah hari yang kita tunggu bertahun-tahun
dan kini wajahku membenam rindu di untai doa
Kau jemput dengan selembar cinta
Untuk mendiami relungwaktuku
Kita telah datang ke rumah Tuhan, tenggelam dalam kekudusan hadiratNya
Memungut sebutir restu
Istri berkata kepada suami:
Aku tak ubahnya embun yang kau tadah di daun sunyi
Hasratku menemani desah nafasmu hingga senja
Meski sosoku terlalu ringkih untuk bernaung di terik
Pun aku berharap kita akan menulis surat cinta untuk Tuhan
Sebagai prasasti abadi dua jiwa yang tak terpisahkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar