Inspirasi Keluarga
Pasangan suami istri (pasutri) bekerja dengan anak perlu mengupayakan waktu untuk berduaan saja. Rutinitas harian membuat waktu terasa sempit untuk menciptakan quality time bersama pasangan. Akhirnya, waktu luang yang biasanya untuk “me time” mulai beralih menjadi “we time” bagi pasangan.Riset di Inggris melibatkan 1.250 ibu menunjukkan, empat dari lima orang atau 88 persen ibu mengaku tak punya waktu untuk rileks. Hampir 44 persen ibu merasa miskin waktu sejak resesi ekonomi, 33 persen mengaku pasangan tak lagi punya banyak waktu untuk dirinya atau keluarga (karena jam bekerja yang lebih panjang), dan 11 persen ibu bekerja dengan waktu lebih panjang untuk berkontribusi terhadap keuangan keluarga.
Kondisi inilah yang membuat banyak perempuan kesulitan mencari waktu luang untuk me time. Pada akhirnya waktu luang yang sempit ini dimanfaatkan untuk bersantai bersama pasangan. Sebanyak 86 persen menyatakan lebih sering menggunakan waktu senggang bersama pasangan daripada menikmati me time.
Lantas kegiatan apa yang bisa dilakukan bersama pasangan untuk menciptakan quality time? Sebanyak 35 persen ibu memilih leyeh-leyeh bersama pasangan di tempat tidur atau di sofa sambil menonton film kesukaan. Aktivitas ini pun hanya bisa dilakukan seminggu sekali. Setelahnya, 20 persen ibu memilih menikmati waktu sendiri di kamar mandi atau 23 persen memilih membaca buku favorit.
Presenter populer dan ibu satu anak, Ruth Langsford, bahkan mendorong perempuan melalui kampanye bertajuk “Snuggle Up”. Tujuannya, ia ingin mengajak pasangan untuk menikmati waktu bersama meski hanya sekadar membunuh waktu di tempat tidur atau bersantai di sofa sambil menonton televisi atau film kesukaan.
“Bersantai merebah di tempat tidur setiap minggu, atau sekadar nonton film bersama di sofa, atau rileks di rumah berduaan, menjadi momen kecil dalam hidup yang bisa membuat ikatan berpasangan semakin kuat dan mesra,” jelasnya.
Gerakan ini pun banyak menginspirasi kaum ibu. Sekitar 50 persen ibu bekerja mengaku lebih senang meluangkan waktu untuk bersantai bersama pasangan. Saat merayakan hari Valentine, kegiatan ini pun mengalahkan kebiasaan memberikan bunga atau cokelat.
(Kompas.com WAF Editor: Dini Sumber: femalefirst.co.uk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar