Seperti kata orang tua, cinta itu menggebu di awalnya saja, sisanya,
ya biasa saja. Amat jarang kita melihat pasangan yang sudah menikah
bertahun-tahun tetapi tetap mesra dan romantis. Hanya segelintir orang
yang beruntung memiliki kisah percintaan semacam itu. Umumnya,
kebosanan dan terbiasa bersama satu dengan yang lainlah yang meluruhkan
keromantisan di awal percintaan. Namun, Anda bisa mencoba membuat api
asmara berkobar lebih lama dengan tindakan-tindakan kecil yang
berpengaruh terhadap hubungan. Karena nyatanya, tindakan yang ramah dan
mesra adalah salah satu perekat pasangan karena mampu membuat pasangan
merasa dicintai, dihargai, dan diapresiasi. Berikut tipsnya:
Salam sambut hari
Apa yang Anda lakukan pertama kali ketika alarm mulai berbunyi di pagi
hari untuk membangunkan Anda? Menekan tombol stop, berguling dari
tempat tidur untuk ke kamar mandi? Mulai esok, setelah mematikan alarm,
coba tengok ke arah suami dan ucapkan, “Selamat pagi!” Tak percaya
diri karena belum sikat gigi? Simpan permen mint di sisi tempat tidur.
Riset menemukan bahwa 94 persen pasangan yang melakukan hal ini
setiap pagi meranking pernikahannya sebagai hubungan yang menakjubkan.
Sebaliknya, pasangan yang jarang atau tak pernah melakukan hal ini
meranking hubungannya di bawah rata-rata.
Mengapa kata-kata ini sangat hebat? Sebab, ketika Anda mengucapkan
kata-kata itu, Anda bukan hanya mengharap si dia mendapat pagi yang
menyenangkan, tetapi sebagai afirmasi akan perasaan Anda bahwa Anda
masih diberi kenikmatan untuk bisa memulai hari di sisi si dia. Konon,
hal ini bisa membantu melandasi komunikasi positif di awal hari.
Hargai tindakan manis yang memang tugasnya
Ada hal-hal yang dilakukan pasangan Anda untuk Anda, seperti memijat
kaki dan membawakan sarapan ke tempat tidur. Ada pula hal-hal yang ia
lakukan untuk hubungan, seperti mengangkut sampah ke tempat pembuangan
sampah dan mencuci mobil. Jika Anda sudah biasa berterima kasih untuk
hal-hal yang ia lakukan untuk Anda, bagaimana dengan tindakan yang ia
lakukan untuk hubungan?
Sebab, tindakan-tindakan kecil tetapi mesra bisa memperbaiki hidup
dan hubungan, amat penting untuk menghargai hal-hal kecil yang ia
lakukan untuk Anda berdua. Tambahkan kata-kata mesra semacam ini ke
dalam harian Anda, seperti, “Terima kasih tadi sudah membetulkan
genteng yang bocor, ya, Yah.” Ingat, jika Anda mendapatkan manfaat dari
apa pun yang ia lakukan, meski ia melakukannya untuk keluarga, ucapkan
terima kasih.
Puji ia di depan orang lain
Sangat jarang pria memerhatikan bentuk tubuhnya di kaca dan bertanya
pada Anda, “Baju ini terlihat bagus enggak?” Tak heran banyak wanita
yang jarang memuji prianya, padahal pria juga haus pujian, sama seperti
wanita. Memang ada beberapa pujian yang sebaiknya dilontarkan secara
empat mata, tetapi ada pula pujian yang boleh diungkapkan di depan orang
lain. Pujian untuknya yang disampaikan di depan orang memberi pesan
bahwa Anda bangga sedang bersamanya dan Anda ingin seluruh dunia
mengetahui hal itu.
Pastikan pujian terungkap dengan tulus dan tidak berlebihan. Ucapkan
hal yang spesifik tentang dirinya, seperti, “Kamu hebat sekali tadi
bisa memperbaiki laptop aku lalu langsung mengantar si kecil ke
sekolah, lalu ke kantor tanpa terlambat,” kata-kata semacam ini akan
membuatnya merasa diapresiasi dan dicintai.
Jangan menyela
Pada kenyataannya, pria pun senang berbincang, sama seperti perempuan.
Jika si dia tidak terlihat senang berbicara, mungkin karena ia jarang
mendapat pancingan untuk mengeluarkan isi hatinya.
Salah satu alasan mengapa pria jarang membuka mulut untuk berbicara
adalah karena ia merasa pasangannya sering menginterupsi
pembicaraannya. Ini sangat sering terjadi ketika Anda sudah mengetahui
bahwa ia akan mengatakan apa atau lompat ke kesimpulan sebelum ia
berhasil menyelesaikan kalimatnya. Di lain waktu, Anda mungkin menyela
omongannya saat Anda merasa ia salah. Tetapi ketahuilah, jika salah
seorang pasangan selalu diam, bisa jadi karena mereka menekan emosi,
yang artinya hubungan itu sedang menurun. Dalam hubungan yang sehat,
dan demi kelanggengan, kedua belah pihak harus merasa didengarkan dan
mampu mendengarkan. Tidakkah Anda sedih begitu tahu bukan Anda orang
yang ia jadikan tempat mengadu?
Kompas.com l 30.12.2010 l NAD l Editor: Nadia Felicia l Sumber: womenshealthmag.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar