Beberapa tahun lalu seorang pemuda mencari pekerjaan dan bertemu
dengan seorang pengusaha penebangan kayu dan pemuda itu meminta
pekerjaan padanya. “Tergantung,” jawab pengusaha itu, “coba kamu tebang
satu pohon ini.” Anak muda itu maju dan dengan tangkas berhasil
menumbagkan pohon yang cukup besar. Pengusaha kayu itu terkesan dengan
kemampuan pemuda itu dan berkata “kamu dapat mulai bekerja hari Senin.”
Senin, Selasa, Rabu berlalu, dan pada Kamis siang pengusaha itu
mendatangi pemuda itu dan berkata “Kamu dapat mengambil gajimu pada
waktu pulang nanti.” Terkeju mendengar kalimat itu, si pemuda bertanya
“Saya pikir Anda akan membayar saya pada hari Jumat.” “Biasanya begitu,”
jawab pengusaha itu. “Ttetapi kami meminta kamu berhenti hari ini
karena kamu tidak berhasil. Catatan kami menunjukkan penurunan yang
sangat drastis sejak hari Senin hingga hari Rabu.”
“Tetapi saya adalah seorang pekerja keras,” jawab pemuda itu. “Saya
datang lebih awal dan pulang lebih akhir, dan saya juga menggunakan
waktu istirahat untuk terus bekerja.” Sang pengusaha itu berdiam
sebentar merenungkan ketulusan pemuda tersebut dan bertanya: “Apakah
kamu mengasah kapakmu?” Pemuda itu menjawab “Tidak pak! Saya menggunakan
seluruh waktu untuk bekerja dengan sangat keras.” [Sumber: Hot
Illustrastions for Youth Talks].
Refleksi:
Setiap orang perlu mempertajam berbagai aspek dalam dirinya, bukan
sekedar bekerja dengan segiat-giatnya. Kita perlu mempertajam
pengetahuan kita, mempertajam ketrampilan kita, mempertajam kepekaan
kita. Terutama setiap orang perlu mempertajam kualitas dan kepekaan
kerohaniannya. Banyak orang terlalu sibuk mengurus kebutuhan fisiknya
tanpa memperhatikan kerohaniannya, sehingga pada akhirnya yang diperoleh
adalah kelelahan dan ketiadaan makna.
“Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti
saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah.” Matius
4:4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar