Semua orang pasti pernah memiliki perasaan cemburu saat menyadari
pasangannya menaruh perhatian pada orang lain. Bohong saja kalau Anda
tidak pernah memiliki rasa cemas ketika Anda melihat rekan kantor si dia
yang berpenampilan lebih menarik dari Anda. Atau, mungkin Anda merasa
jauh lebih hebat daripada mantan kekasih Anda, jika Anda tak pernah
merisaukan hal semacam itu.
Bahkan ketika Anda dan pasangan sudah berpikir tentang masa depan
pun, seringkali Anda masih mengungkit masa lalunya dan menjadikan hal
itu sebagai hambatan dalam hubungan. Apa jadinya ketika perasaan cemburu
itu terus terbawa perasaan, sehingga menyebabkan ketidakpastian masa
depan Anda dan si dia nantinya?
Beberapa pakar psikologi menjelaskan bagaimana cemburu dapat mengganggu hubungan Anda, dan bagaimana cara menghentikannya.
Anda merasa harus tahu segala hal tentang si dia
Menurut psikolog klinis yang berbasis di Australia, Dr Lissa Johnson,
Anda mungkin memberitahu pasangan bahwa Anda hanya ingin tahu mengenai
masa lalunya. Namun hal ini sebenarnya Anda tanyakan untuk mendapat
kepastian mengenai cintanya pada Anda.
“Masih banyaknya hal yang tidak dibicarakan secara terbuka dengan
Anda mengisyaratkan bahwa si dia membandingkan Anda dengan pasangan
sebelumnya, dan mencari kelemahan Anda,” ungkap Johnson. “Jadi, mencari
informasi mengenai mantan kekasihnya, atau menginterogasinya tentang
hubungan mereka dulu sebenarnya merupakan upaya untuk mendapat kepastian
bahwa Anda istimewa untuk dirinya.”
Meskipun memuaskan rasa ingin tahu Anda itu bisa mengurangi
kecemburuan dalam jangka pendek, Johnson mengatakan bahwa hal itu bisa
memicu kekacauan dalam jangka panjang. Anda merasa menerima ancaman, dan
berusaha melakukan sesuatu untuk meredakan kegelisahan yang Anda
rasakan. Misalnya, Anda berpikir, “Aku yakin dia tidak mencintaiku
sebesar cintanya pada mantannya, jadi aku harus menyelidiki hal ini.”
Dengan berpikir bahwa ancaman ini memang ada, rasa takut itu akan
semakin kuat, dan semakin kuat pula keinginan Anda mencari kepastian.
Perilaku seperti ini mungkin dapat menjadi ramalan yang Anda buat
sendiri. “Mungkin saja pasangan sebenarnya memuja Anda, tapi capek
dengan desakan Anda yang terus-menerus mengenai kepastian yang Anda
inginkan,” kata Johnson. “Lama-kelamaan, ia mungkin mulai menjauhkan
diri secara emosional dari Anda, dan akhirnya menjauh secara fisik.”
Wajar saja sih, bila Anda menginginkan yang terbaik dari pasangan.
Jarang sekali ada manusia yang tidak memiliki keraguan atau
ketidaknyamanan mengenai hasratnya, demikian menurut Johnson. Hanya
saja, ketimbang menghabiskan energi dengan mengorek-orek masa lalunya,
lebih baik cari tahu apa yang Anda inginkan untuk menjadi pasangannya.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk melanggengkan hubungan Anda. Fokuslah
pada hal-hal tersebut.
Anda tidak mampu menerima ketika ia mengungkapkan kekagumannya pada orang lain
Misalnya, si dia berkomentar tentang betapa seksinya kaki jenjang yang
dimiliki para model, lalu membandingkan dengan kaki Anda yang berbulu.
Si dia berbincang dalam waktu yang lama dengan seorang perempuan, dan
Anda mulai berprasangka bahwa pasangan Anda punya maksud-maksud tertentu
terhadap perempuan itu. Mengapa Anda bisa bereaksi begitu kuat terhadap
pemandangan seperti ini?
“Kecemburuan bisa menjadi suatu reaksi terhadap hasrat dan harapan
yang tidak diakui dari orang yang cemburu itu,” jelas Dr Matthew
Bambling, psikolog klinis dan pengajar senior di Australian Catholic
University.
Orang yang cemburu seringkali tak mau mengakui bahwa mereka juga
tertarik pada orang lain, atau berjuang dengan keterbatasan hubungan
jangka panjang. Ketimbang mengakuinya, mereka mengalihkannya pada
pasangan, kemudian menuduh pasangan melakukan hal-hal yang tidak mereka
lakukan. Hal ini menjadi cara yang hebat, tapi merusak, untuk
melenyapkan perasaan tidak diinginkan atau pikiran-pikiran bersalah.
Nah, ketika Anda sudah semakin matang, seharusnya Anda sudah mampu
mengendalikan keinginan untuk mengonfrontasi pasangan atas apa yang
dilakukannya.
Sumber: kompas.com/ Madison Mag
Semua orang pasti pernah memiliki perasaan cemburu saat menyadari
pasangannya menaruh perhatian pada orang lain. Bohong saja kalau Anda
tidak pernah memiliki rasa cemas ketika Anda melihat rekan kantor si dia
yang berpenampilan lebih menarik dari Anda. Atau, mungkin Anda merasa
jauh lebih hebat daripada mantan kekasih Anda, jika Anda tak pernah
merisaukan hal semacam itu.
Bahkan ketika Anda dan pasangan sudah berpikir tentang masa depan
pun, seringkali Anda masih mengungkit masa lalunya dan menjadikan hal
itu sebagai hambatan dalam hubungan. Apa jadinya ketika perasaan cemburu
itu terus terbawa perasaan, sehingga menyebabkan ketidakpastian masa
depan Anda dan si dia nantinya?
Beberapa pakar psikologi menjelaskan bagaimana cemburu dapat mengganggu hubungan Anda, dan bagaimana cara menghentikannya.
Anda merasa harus tahu segala hal tentang si dia
Menurut psikolog klinis yang berbasis di Australia, Dr Lissa Johnson,
Anda mungkin memberitahu pasangan bahwa Anda hanya ingin tahu mengenai
masa lalunya. Namun hal ini sebenarnya Anda tanyakan untuk mendapat
kepastian mengenai cintanya pada Anda.
“Masih banyaknya hal yang tidak dibicarakan secara terbuka dengan
Anda mengisyaratkan bahwa si dia membandingkan Anda dengan pasangan
sebelumnya, dan mencari kelemahan Anda,” ungkap Johnson. “Jadi, mencari
informasi mengenai mantan kekasihnya, atau menginterogasinya tentang
hubungan mereka dulu sebenarnya merupakan upaya untuk mendapat kepastian
bahwa Anda istimewa untuk dirinya.”
Meskipun memuaskan rasa ingin tahu Anda itu bisa mengurangi
kecemburuan dalam jangka pendek, Johnson mengatakan bahwa hal itu bisa
memicu kekacauan dalam jangka panjang. Anda merasa menerima ancaman, dan
berusaha melakukan sesuatu untuk meredakan kegelisahan yang Anda
rasakan. Misalnya, Anda berpikir, “Aku yakin dia tidak mencintaiku
sebesar cintanya pada mantannya, jadi aku harus menyelidiki hal ini.”
Dengan berpikir bahwa ancaman ini memang ada, rasa takut itu akan
semakin kuat, dan semakin kuat pula keinginan Anda mencari kepastian.
Perilaku seperti ini mungkin dapat menjadi ramalan yang Anda buat
sendiri. “Mungkin saja pasangan sebenarnya memuja Anda, tapi capek
dengan desakan Anda yang terus-menerus mengenai kepastian yang Anda
inginkan,” kata Johnson. “Lama-kelamaan, ia mungkin mulai menjauhkan
diri secara emosional dari Anda, dan akhirnya menjauh secara fisik.”
Wajar saja sih, bila Anda menginginkan yang terbaik dari pasangan.
Jarang sekali ada manusia yang tidak memiliki keraguan atau
ketidaknyamanan mengenai hasratnya, demikian menurut Johnson. Hanya
saja, ketimbang menghabiskan energi dengan mengorek-orek masa lalunya,
lebih baik cari tahu apa yang Anda inginkan untuk menjadi pasangannya.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk melanggengkan hubungan Anda. Fokuslah
pada hal-hal tersebut.
Anda tidak mampu menerima ketika ia mengungkapkan kekagumannya pada orang lain
Misalnya, si dia berkomentar tentang betapa seksinya kaki jenjang yang
dimiliki para model, lalu membandingkan dengan kaki Anda yang berbulu.
Si dia berbincang dalam waktu yang lama dengan seorang perempuan, dan
Anda mulai berprasangka bahwa pasangan Anda punya maksud-maksud tertentu
terhadap perempuan itu. Mengapa Anda bisa bereaksi begitu kuat terhadap
pemandangan seperti ini?
“Kecemburuan bisa menjadi suatu reaksi terhadap hasrat dan harapan
yang tidak diakui dari orang yang cemburu itu,” jelas Dr Matthew
Bambling, psikolog klinis dan pengajar senior di Australian Catholic
University.
Orang yang cemburu seringkali tak mau mengakui bahwa mereka juga
tertarik pada orang lain, atau berjuang dengan keterbatasan hubungan
jangka panjang. Ketimbang mengakuinya, mereka mengalihkannya pada
pasangan, kemudian menuduh pasangan melakukan hal-hal yang tidak mereka
lakukan. Hal ini menjadi cara yang hebat, tapi merusak, untuk
melenyapkan perasaan tidak diinginkan atau pikiran-pikiran bersalah.
Nah, ketika Anda sudah semakin matang, seharusnya Anda sudah mampu
mengendalikan keinginan untuk mengonfrontasi pasangan atas apa yang
dilakukannya.
Sumber: kompas.com/ Madison Mag
Semua orang pasti pernah memiliki perasaan cemburu saat menyadari
pasangannya menaruh perhatian pada orang lain. Bohong saja kalau Anda
tidak pernah memiliki rasa cemas ketika Anda melihat rekan kantor si dia
yang berpenampilan lebih menarik dari Anda. Atau, mungkin Anda merasa
jauh lebih hebat daripada mantan kekasih Anda, jika Anda tak pernah
merisaukan hal semacam itu.
Bahkan ketika Anda dan pasangan sudah berpikir tentang masa depan
pun, seringkali Anda masih mengungkit masa lalunya dan menjadikan hal
itu sebagai hambatan dalam hubungan. Apa jadinya ketika perasaan cemburu
itu terus terbawa perasaan, sehingga menyebabkan ketidakpastian masa
depan Anda dan si dia nantinya?
Beberapa pakar psikologi menjelaskan bagaimana cemburu dapat mengganggu hubungan Anda, dan bagaimana cara menghentikannya.
Anda merasa harus tahu segala hal tentang si dia
Menurut psikolog klinis yang berbasis di Australia, Dr Lissa Johnson,
Anda mungkin memberitahu pasangan bahwa Anda hanya ingin tahu mengenai
masa lalunya. Namun hal ini sebenarnya Anda tanyakan untuk mendapat
kepastian mengenai cintanya pada Anda.
“Masih banyaknya hal yang tidak dibicarakan secara terbuka dengan
Anda mengisyaratkan bahwa si dia membandingkan Anda dengan pasangan
sebelumnya, dan mencari kelemahan Anda,” ungkap Johnson. “Jadi, mencari
informasi mengenai mantan kekasihnya, atau menginterogasinya tentang
hubungan mereka dulu sebenarnya merupakan upaya untuk mendapat kepastian
bahwa Anda istimewa untuk dirinya.”
Meskipun memuaskan rasa ingin tahu Anda itu bisa mengurangi
kecemburuan dalam jangka pendek, Johnson mengatakan bahwa hal itu bisa
memicu kekacauan dalam jangka panjang. Anda merasa menerima ancaman, dan
berusaha melakukan sesuatu untuk meredakan kegelisahan yang Anda
rasakan. Misalnya, Anda berpikir, “Aku yakin dia tidak mencintaiku
sebesar cintanya pada mantannya, jadi aku harus menyelidiki hal ini.”
Dengan berpikir bahwa ancaman ini memang ada, rasa takut itu akan
semakin kuat, dan semakin kuat pula keinginan Anda mencari kepastian.
Perilaku seperti ini mungkin dapat menjadi ramalan yang Anda buat
sendiri. “Mungkin saja pasangan sebenarnya memuja Anda, tapi capek
dengan desakan Anda yang terus-menerus mengenai kepastian yang Anda
inginkan,” kata Johnson. “Lama-kelamaan, ia mungkin mulai menjauhkan
diri secara emosional dari Anda, dan akhirnya menjauh secara fisik.”
Wajar saja sih, bila Anda menginginkan yang terbaik dari pasangan.
Jarang sekali ada manusia yang tidak memiliki keraguan atau
ketidaknyamanan mengenai hasratnya, demikian menurut Johnson. Hanya
saja, ketimbang menghabiskan energi dengan mengorek-orek masa lalunya,
lebih baik cari tahu apa yang Anda inginkan untuk menjadi pasangannya.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk melanggengkan hubungan Anda. Fokuslah
pada hal-hal tersebut.
Anda tidak mampu menerima ketika ia mengungkapkan kekagumannya pada orang lain
Misalnya, si dia berkomentar tentang betapa seksinya kaki jenjang yang
dimiliki para model, lalu membandingkan dengan kaki Anda yang berbulu.
Si dia berbincang dalam waktu yang lama dengan seorang perempuan, dan
Anda mulai berprasangka bahwa pasangan Anda punya maksud-maksud tertentu
terhadap perempuan itu. Mengapa Anda bisa bereaksi begitu kuat terhadap
pemandangan seperti ini?
“Kecemburuan bisa menjadi suatu reaksi terhadap hasrat dan harapan
yang tidak diakui dari orang yang cemburu itu,” jelas Dr Matthew
Bambling, psikolog klinis dan pengajar senior di Australian Catholic
University.
Orang yang cemburu seringkali tak mau mengakui bahwa mereka juga
tertarik pada orang lain, atau berjuang dengan keterbatasan hubungan
jangka panjang. Ketimbang mengakuinya, mereka mengalihkannya pada
pasangan, kemudian menuduh pasangan melakukan hal-hal yang tidak mereka
lakukan. Hal ini menjadi cara yang hebat, tapi merusak, untuk
melenyapkan perasaan tidak diinginkan atau pikiran-pikiran bersalah.
Nah, ketika Anda sudah semakin matang, seharusnya Anda sudah mampu
mengendalikan keinginan untuk mengonfrontasi pasangan atas apa yang
dilakukannya.
Sumber: kompas.com/ Madison Mag
Semua orang pasti pernah memiliki perasaan cemburu saat menyadari
pasangannya menaruh perhatian pada orang lain. Bohong saja kalau Anda
tidak pernah memiliki rasa cemas ketika Anda melihat rekan kantor si dia
yang berpenampilan lebih menarik dari Anda. Atau, mungkin Anda merasa
jauh lebih hebat daripada mantan kekasih Anda, jika Anda tak pernah
merisaukan hal semacam itu.
Bahkan ketika Anda dan pasangan sudah berpikir tentang masa depan
pun, seringkali Anda masih mengungkit masa lalunya dan menjadikan hal
itu sebagai hambatan dalam hubungan. Apa jadinya ketika perasaan cemburu
itu terus terbawa perasaan, sehingga menyebabkan ketidakpastian masa
depan Anda dan si dia nantinya?
Beberapa pakar psikologi menjelaskan bagaimana cemburu dapat mengganggu hubungan Anda, dan bagaimana cara menghentikannya.
Anda merasa harus tahu segala hal tentang si dia
Menurut psikolog klinis yang berbasis di Australia, Dr Lissa Johnson,
Anda mungkin memberitahu pasangan bahwa Anda hanya ingin tahu mengenai
masa lalunya. Namun hal ini sebenarnya Anda tanyakan untuk mendapat
kepastian mengenai cintanya pada Anda.
“Masih banyaknya hal yang tidak dibicarakan secara terbuka dengan
Anda mengisyaratkan bahwa si dia membandingkan Anda dengan pasangan
sebelumnya, dan mencari kelemahan Anda,” ungkap Johnson. “Jadi, mencari
informasi mengenai mantan kekasihnya, atau menginterogasinya tentang
hubungan mereka dulu sebenarnya merupakan upaya untuk mendapat kepastian
bahwa Anda istimewa untuk dirinya.”
Meskipun memuaskan rasa ingin tahu Anda itu bisa mengurangi
kecemburuan dalam jangka pendek, Johnson mengatakan bahwa hal itu bisa
memicu kekacauan dalam jangka panjang. Anda merasa menerima ancaman, dan
berusaha melakukan sesuatu untuk meredakan kegelisahan yang Anda
rasakan. Misalnya, Anda berpikir, “Aku yakin dia tidak mencintaiku
sebesar cintanya pada mantannya, jadi aku harus menyelidiki hal ini.”
Dengan berpikir bahwa ancaman ini memang ada, rasa takut itu akan
semakin kuat, dan semakin kuat pula keinginan Anda mencari kepastian.
Perilaku seperti ini mungkin dapat menjadi ramalan yang Anda buat
sendiri. “Mungkin saja pasangan sebenarnya memuja Anda, tapi capek
dengan desakan Anda yang terus-menerus mengenai kepastian yang Anda
inginkan,” kata Johnson. “Lama-kelamaan, ia mungkin mulai menjauhkan
diri secara emosional dari Anda, dan akhirnya menjauh secara fisik.”
Wajar saja sih, bila Anda menginginkan yang terbaik dari pasangan.
Jarang sekali ada manusia yang tidak memiliki keraguan atau
ketidaknyamanan mengenai hasratnya, demikian menurut Johnson. Hanya
saja, ketimbang menghabiskan energi dengan mengorek-orek masa lalunya,
lebih baik cari tahu apa yang Anda inginkan untuk menjadi pasangannya.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk melanggengkan hubungan Anda. Fokuslah
pada hal-hal tersebut.
Anda tidak mampu menerima ketika ia mengungkapkan kekagumannya pada orang lain
Misalnya, si dia berkomentar tentang betapa seksinya kaki jenjang yang
dimiliki para model, lalu membandingkan dengan kaki Anda yang berbulu.
Si dia berbincang dalam waktu yang lama dengan seorang perempuan, dan
Anda mulai berprasangka bahwa pasangan Anda punya maksud-maksud tertentu
terhadap perempuan itu. Mengapa Anda bisa bereaksi begitu kuat terhadap
pemandangan seperti ini?
“Kecemburuan bisa menjadi suatu reaksi terhadap hasrat dan harapan
yang tidak diakui dari orang yang cemburu itu,” jelas Dr Matthew
Bambling, psikolog klinis dan pengajar senior di Australian Catholic
University.
Orang yang cemburu seringkali tak mau mengakui bahwa mereka juga
tertarik pada orang lain, atau berjuang dengan keterbatasan hubungan
jangka panjang. Ketimbang mengakuinya, mereka mengalihkannya pada
pasangan, kemudian menuduh pasangan melakukan hal-hal yang tidak mereka
lakukan. Hal ini menjadi cara yang hebat, tapi merusak, untuk
melenyapkan perasaan tidak diinginkan atau pikiran-pikiran bersalah.
Nah, ketika Anda sudah semakin matang, seharusnya Anda sudah mampu
mengendalikan keinginan untuk mengonfrontasi pasangan atas apa yang
dilakukannya.
Sumber: kompas.com/ Madison Mag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar